Apakah mengupdate BIOS berbahaya?

Apakah mengupdate BIOS berbahaya?
5.1 K view • 19 Juli 2019

Picture by : # • Post by : Admin@wirneet

Melakukan pembaruan BIOS komputer memang memiliki resiko. Bila terjadi kegagalan sewaktu proses flashing data ke chip BIOS maka motherboard bisa dipastikan mati.





Hal-hal yang perlu dipahami ketika akan melakukan pembaruan BIOS

Kegagalan ketika memperbarui BIOS biasanya terjadi disebabkan:

  1. Berkas BIOS yang diunduh mengalami kerusakan (corrupt) pada saat distribusi. Misalnya terjadi saat kamu mengunduh data dari situs penyedia. Atau dari situs penyedia tersebut memang datanya corrupt dari awal.
  2. Media instalasi, seperti disket, compact disc, flash drive, mengalami kerusakan. Misalnya ada bad sector pada media yang digunakan.
  3. Proses flashing yang terinterupsi. Ini bisa terjadi akibat terputusnya aliran listrik, atau media instalasi yang terputus (disconnect) pada saat proses.
  4. Ketidakcocokan berkas BIOS dengan tipe motherboard yang digunakan. Umumnya ini terjadi karena kesalahan pengguna, seperti kesalahan pada proses identifikasi tipe dari motherboard atau seri laptop yang digunakan.

Agar proses pembaruan BIOS dapat berjalan dengan baik dan benar, keempat aspek kesalahan yang diuraikan diatas tadi harus dimengerti oleh pengguna. Tetapi faktor-faktor kesalahan tadi umumnya sudah sangat jarang terjadi sekarang ini, dikarenakan pihak pabrikan sudah dapat mengantisipasi hal-hal diatas. Untuk mengatasi hal ini, perangkat lunak pembaruan BIOS Flash berevolusi:

  1. Dengan adanya teknik pengecekan checksum MD5, pabrikan biasanya mengeluarkan sistem pembaruan BIOS dengan perangkat lunak tambahan, sehingga pada saat pengunduhan, perangkat lunak akan menguji kecocokan MD5 hash dari berkas yang diunduh dengan berkas aslinya. Jika tidak ada masalah (pass) maka proses bisa dilanjutkan.
  2. Penggunaan media instalasi, seperti disket, disc, dan flash drive bisa dieliminasi penggunaannya. Umumnya berkas BIOS yang diunduh ditempatkan pada hard disk sehingga meminimalisir kesalahan. Pengaplikasian teknik pengecekan dengan MD5 juga berperan disini.
  3. Pada perangkat lunak juga dibuat filter apabila laptop tidak terpasang dengan baterai maka proses tidak bisa dilanjutkan. Sementara untuk perangkat komputer (PC) disarankan menggunakan baterai (UPS) sebelum melanjutkan proses flashing.
  4. Perangkat lunak juga melakukan pengecekan secara otomatis tipe/serial ID motherboard dengan berkas yang diunduh. Dan pembaruan BIOS memastikan kompatibilitas perangkat keras sebelum proses flashing.
  5. Pada beberapa tipe perangkat lunak, fitur kembali (rollback) disertakan. Saat ini memori flash telah meningkat kapasitasnya, sehingga fitur ini dimungkinkan. Apabila terjadi kegagalan pada saat proses flashing, berkas BIOS yang semula akan direstorasi.

Contoh perangkat lunak pembaruan BIOS Asus EZ Flash

Contoh perangkat lunak pembaruan BIOS Gigabyte

Jadi bagi kamu yang ingin melakukan pembaruan BIOS, ketahui perubahan pada setiap versi berkas (changelog) sebelum melakukan pembaruan. Jika memang harus melakukan pembaruan, silahkan diperbarui. Di era modern ini pembaruan BIOS sudah tergolong sangat aman. Secara umum BIOS mempertahankan kompatibilitas ke belakang yang signifikan, sehingga risiko pembaruan BIOS lebih rendah daripada sebelumnya.

Jika ada orang atau temanmu menakut-nakutimu dengan betapa berbahayanya pembaruan BIOS, abaikan saja.

Artikel ini juga ditayangkan penulis pada tautan berikut







Artikel Terkait


Ada 0 Komentar di "Apakah mengupdate BIOS berbahaya?"


Tinggalkan Komentar Disini