Bisnis

Sebagian pembaca pasti sudah pernah mendegar istilah pakan ternak yang di fermentasi yang paling banyak di terapkan di dunia peternakan sapi dan kambing baik dalam skala besar maupun kecil dengan berbahan dasar pohon jagung, batang dan buahnya, sistem fermentasi alami ini memiliki keunggulan dalam hal ketahanan pakan ternak, kandungan nutrisi dan cadangan pakan. Diera saat ini rumput yang bisa dimakan hewan ternak sudah mulai berkurang dan jumlahnya tidak banyak, inilah yang menjadi alasan bagi peternak atau pengusaha pakan ternak memberikan salah satu alternatif pakan yang difermantasi secara alami.

Pakan ternak sistem fermentasi alami berbeda dengan sistem yang di aritkan maupun di yang di angonkan, jika diaritkan maupun di angon maka makanannya setiap hari berbeda beda pula dari tingkat gizi yang di makan oleh sapi maupun kambing, sehingga tingkat kegemukan tidak sama dengan yang lainnya, oleh sebab itu dengan adanya sistem silase jagung ini membantu para peternak agar sapi dan kambing memiliki kegemukan yang seragam dan gizi yang seimbang serta tingkat bobotnya.

Silase adalah teknik untuk pengawetan hijauan makanan ternak yang di cacah, kemudian dimasukan kedalam silo atau kantong plastik kemudian di simpan ditempat yang tertutup dengan waktu tertentu, pakan ternak silase ini bisa di simpan dalam waktu yang lama yaitu 3 sampai dengan 6 bulan, fungsi fermentasi silase ini adalah membuat terjadinya kondisi anaerob bakteri yang dapat hidup dengan baik baik dengan oksigen maupun tanpa oksigen.

Untuk peralihan pakan ternak dari yang diaritkan maupun angon menggunakan sistem silase biasanya tidak langsung serta merta hewan ternak dapat mau memakan silase jagung, jika bertahap dan di campur dengan jagung silase membutuhkan waktu 1 minggu, jika dipaksakan menggunakan silase jagung dan tidak menggunakan campuran pakan yang lain membutuhkan 1 sampai 3 hari.

Berikut ini cara dan teknik membuat pakan ternak silase jagung yang di fermentasi untuk sapi dan kambing secara alami

1. Kebutuhan, Perlengkapan dan Peralatan

Lahan

Salah satu hal utama untuk membuat silase jagung adalah tempat atau lahan kosong terbuka yang dapat ditanami tanaman jagung, yang nantinya dilakukan secara berkala dan dijadikan stok pakan ternak di musim kemarau.

Mesin Pencacah

Yang kedua ada mesin pencacah, alat ini digunakan untuk mencacah tanaman jagung yang dipanen (daun, batang dan jagung).

Kantong Plastik

Kantong plastik berukuran besar untuk menampung hasil tanaman jagung yang dicacah, yang kemudian nantinya akan disilase.

Vakum

Vakum atau alat Vakum Cleaner yang dapat digunakan untuk menambahkan angin pada kantong plastik setelah di isi cacahan jagung (opsional)

2. Cara Fermentasi / Silase Jagung

• Panen jagung utuh mulai dari (batang, daun dan jagung) yang sudah berumur 85 hari atau jagung yang menjelang tua, cara panennya dipotong pada bagian bawah, kemudian dikumpulkan terlebih dahulu.
• Setelah di kumpulkan, kemudian batang dan daun serta jagungnya di cacah menggunakan mesin pencacah.
• Jika telah selesai batang, daun dan jagung di cacah masukan kedalam kantung plasting berukuran besar, dengan muatan yang dipadatkan kemudian divakum (diberi angin), selanjutnya ikat atau di tutup rapat rapat, dipastikan tidak ada yang bocor atau terjadi bolong pada kantong plastik.
• Yang terakhir adalah proses silase yaitu di tempatkan di tempat yang tertutup atau dibuatkan tempat rumah rumahan untuk menampung proses silase tanpa kontak langsung dengan sinar matahari selama 21 hari.
• Selanjutnya jika silase jagung yang di fermentasi akan dijual ke peternak lainnya bisa djual 1500/Kg

Fermentasi yang digunakan adalah secara alami tanpa ada unsur unsur zat kimia lainnya.

Demikian infromasi ini kami bagikan, Semoga bermanfaat